Minggu, 18 Januari 2015

Kau, Muara Cinta dan Munajatku

at 19 Januari 2015
Semburat indah mulai tampak di fajar yang menyimpan sejuta misteri,
Kala mata masih terpicing menahan kantuk yang menggelayuti tubuh,
Menggoda merayu tuk tinggalkan sembah sujud dini hari yang sepi.
Dengan tertatih ku beranjak menuju sumber penyejuk aura,
Sumber pemancar cahaya tubuh suci di Padang Mahsyar kelak,
Yang kan membela kala amal ditimbang  neraca akhirat.
Dialah sebening kristal suci itu, yang kan membasuh wajah nan tubuhku.
Tuk mengantarkanku pada sujud cinta penyambut dini hari,
Dini hari sepi yang membawa para pecinta tuk melabuhkan cintanya kepada Sang Maha Pecinta hamba-Nya.
Allah...ku terbuai dalam ruku’ nan sujud yang sarat Asma-Mu.
Yang mengiringi cinta, doa dan munajatku bermuara kepada-Mu.
Berawal bismillah,  terlantun keindahan  Asma-Mu kala  lisan menggubah.
Subhanallah, terucap ringan tuk memuja karya mentari-Mu yang merekah.
Astaghfirullah, menyesali kelalaian jiwa yang lemah, terpeleset  meluapkan amarah.
Alhamdulillah, masih terkenan nikmat tuk mengenal-Mu Yang Maha Indah.
Indah karena asma’ul husna-Mu yang meluapkan barokah.
Yaa Nuur.........
Kau pemancar terindah, tiada  tara dalam segala koleksi cahaya.
Semburatkan sinar suci-Mu dalam sukma ku, agar terpancar dalam tiap jengkal tubuhku yang masih redup.
Yang kelak kan  memantul pada makhluk bermodel sama denganku.
Yaa Wadud..........
Teguhkan lah hati kami untuk selalu mencintai-Mu.
Memuliakan cinta-Mu di atas segala cinta yang memenuhi dada,
Mengatasnamakan cinta-Mu tak hanya dalam lisan yang kerap berdusta,
Namun teguh dari jiwa dan qolbu yang segala sesuatunya dalam Kuasa Cinta-Mu.
Wahai Pemilik Cinta Yang Beredar Sempurna......
Alirkan cinta-Mu dalam urat nadiku tuk meluluhkan nafsuku yang menggebu.

Selimuti ruh ini dengan Cinta-Mu, agar ku terlelap merindukan-Mu hingga memenuhi panggilan syurga-Mu. Amiin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar